Skuat Utama Leicester City Football Club

Kamis, 19 Mei 2016

Penyebab Jatuh Cinta pada Leicester City

Hal yang Membuat Kita Jatuh Cinta dengan Leicester City - LCFC​Leicester City menjadi klub paling sensasional musim 2015-2016. Menjadi tim yang nyaris terdegradasi musim lalu dan sama sekali tak diperhitungkan di Premier League, performa mereka tiba-tiba menanjak laiknya roket. Leicester resmi menjuarai BPL 2015/16 setelah Tottenham hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Chelsea di Stamford Bridge. Tak ada yang menyangka, karena ini untuk pertama kalinya sejak Blackburn Rovers, sebuah tim selain tim-tim besar langganan papan atas mampu meraih juara.

The Foxes mengikuti jejak Borussia Dortmund dan Atletico Madrid sebagai tim idola para kaum netral. Hampir semua fans sepak bola ingin Leicester juara dan membuktikan bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia si kulit bundar. Berikut adalah delapan hal yang membuat kita semua penggila sepak bola dengan mudah bisa mencintai Leicester City.

- Manajer satu ini tak hanya genius, tapi dia juga jenaka di luar lapangan. Tak jarang sang manajer mengeluarkan komentar-komentar menarik, memberikan pizza kepada para pemain, hingga suaranya yang "cempreng" membuat dia seakan tak pernah serius. Padahal, Ranieri adalah salah satu pelatih paling senior yang cukup diperhitungkan di Italia. Dia mampu mengubah pandangan banyak orang akan seorang manajer.

- Leicester memiliki filosofi permainan unik. Peluang dan gol mereka banyak diciptakan karena pressing tinggi hingga lawan melakukan kesalahan. Di situ lah mereka akhirnya mampu mencuri bola hingga mencetak gol. Efektivitas mereka dalam memanfaatkan bola mati juga baik. Menarik ketika tahu bahwa mereka adalah salah satu tim paling tajam dengan filosofi yang sebenarnya tak atraktif-atraktif amat.

- Siapa fans sepak bola yang tak suka dengan inverted winger dengan kemampuan individu menawan. Mahrez adalah satu dari sedikit inverted winger kanan berkaki kidal di eropa. Berhasil menjadi pemain terbaik Premier League musim ini, Mahrez bisa menjadi alasan utama mengapa seorang fans sepak bola akhirnya memilih Leicester sebagai pemain idola mereka.

- Track record Vardy berkata bahwa mimpi apapun bisa diraih asal berusaha. Empat tahun lalu dia masih bermain di tim antah berantah Fleetwood Town, tapi sekarang berhasil menjadi pemain tertajam di liga. Hal ini membuat banyak fans tak boleh terlalu sering menghakimi pemain. Karena potensi menjadi spesial selalu ada entah di usia berapapun. Kisah Vardy juga menjadi motivasi tersendiri bagi semua orang untuk terus berjuang mengejar mimpi.

- Sebuah tim istimewa selalu punya gelandang bertahan mumpuni. Datang dari klub kecil SM Caen, Kante benar-benar menjadi predator lini tengah Leicester. Di musim ini dia membuat rekor dengan melakukan 149 tekel ke lawan dan membuatnya masuk nominasi PFA Player of The Year 2015/16. Kemampuannya dalam membaca permainan dan menahan laju serangan lawan sangat baik walau sebenarnya tubuh sang pemain tak besar-besar amat.

- Mendukung tim-tim besar sudah jadi hal normal. Tapi, mendukung Leicester akan menjadi sensasi dan tantangan tersendiri. Banyak orang ingin menjadi hipster dan Leicester membuka peluang kalian. Tak ada satu pun pemain bintang, jika Vardy dan Mahrez tak menonjol, mungkin tim ini tak akan pernah diprediksi menjadi juara.

- Semangat Leicester pada tiap laga Premier League luar biasa. Setiap pemain seperti tak pernah kehabisan energi untuk berlari. Semangat kolektivitas itu menjadi modal sangat penting. Terbukti tanpa Vardy pada beberapa laga terakhir, Leicester tetap mampu meraih hal positif. Mereka sadar tak memiliki bintang dan kebutuhan satu sama lain itu menjadi sesuatu kelebihan istimewa.

- Fans Leicester jelas kaget melihat performa timnya musim ini. Loyalitas mereka dalam mendukung tim yang sebenarnya tak besar-besar amat terbayar. "Jangan takut jadi fans tim yang tak biasa," mungkin itu yang perlu didengar para fans sepak bola. Pemilik mereka Vichai Srvaddhanaprabha berasal dari Thailand dan membuktikan pengusaha Asia juga bisa sukses menangani tim Eropa. Memberikan dukungan maksimal secara finansial, dia juga terbilang eksentrik karena sempat memanggil pendeta untuk menghapus karma dan nasib buruk Leicester.